Jumat, 06 November 2015

Mengapa Tuhan tidak bisa menjadi Manusia?


Setiap Agama menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan apapun, jadi mengapa Dia tidak bisa menjadi manusia?


Setiap agama kecuali Islam, mereka percaya dengan filsafat antromorfism, mereka beranggapan bahwa Tuhan bisa berwujud manusia. Dan mereka juga percaya pada filsafat bahwa karena Tuhan itu sangat suci sehingga Dia tidak bisa menyentuh manusia, tidak bisa merasakan rasa sakit manusia, dan kesulitan yang di derita oleh manusia, sehingga Tuhan itu perlu turun ke Bumi, maka Tuhan jadilah manusia, agar bisa merasakan penderitaan manusia.







Bagaimana kalau kita sekarang bermain logika?

Umpama saya adalah seorang pembuat recorder, lantas apakah saya harus menjadi taperecorder untuk mengetahui keadaannya, atau baik buruknya?
Tentu tidak bukan?
Hanya karena saya yang membuatnya tak perlu saya menjadi taperecorder. Saya hanya akan membuat buku petunjuknya saja.
Isi dari buku petunjuk tersebut misalnya, untuk memutar atau memainkan kasetnya maka anda harus menekan tombol "play", Jika ingin mempercepatnya maka anda harus menekan tombol "percepat", atau jika anda ingin menghentikannya maka anda harus menekan tombol "stop". Dalam buku tersebut juga saya akan menuliskan peringatan bagi pemakai agar jangan sampai jatuh karena akan berakibat kerusakan, lalu jangan sampai terkena air atau nanti akan macet.

Sama halnya dengan Tuhan yang Maha Agung, karena Dia untuk mengetahui baik dan buruknya manusia, Tuhan menurunkan firman atau wahyu untuk umat manusia. Dan wahyu terakhir atau wahyu yang telah di sempurnakan dari wahyu-wahyu sebelumnya adalah Al Quran yang tentu saja berisi tentang petunjuk bagi manusia apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.


Lagi pula, jika anda setuju bahwa Tuhan dapat melakukan apapun sekehendaknya dan membuat apa saja, jadi mengapa Tuhan harus menjadi manusia? Tuhan bahkan dapat mengetahui segala apapun tanpa harus menjadi sama seperti kita.


Namun bila pendapat anda adalah karena Tuhan dapat melakukan dan membuat apa saja maka Tuhan juga pasti bisa menjadi manusia, maka pemikiran anda tidak tepat.






Karena Tuhan dan manusia kualitasnya berbeda.
Tuhan yang Maha Agung itu tidak mati, jadi tidak mungkin Tuhan pada saat yang sama menjadi mati dan juga bisa kekal.

Tuhan tidak ada permulaannya, sedangkan manusia ada permulaannya yaitu diciptakan.

Tuhan juga tidak berakhir, sedangkan manusia berakhir.

Tidak akan ada Tuhan ataupun manusia yang berawal namun tidak berakhir.

Dan tidak ada Tuhan ataupun manusia yang tidak berawal namun kemudian berakhir.

Anda tahu, Tuhan menjadi sangat tidak masuk akal ketika membutuhkan makan. Karena yang membutuhkan makan hanyalah makhluk hidup ciptaan Tuhan. Tuhan tidak perlu makan karena tidak diciptakan seperti manusia.


Seperti tercantum dalam Al Quran Surat Al-Anam:14

"Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik".

Allah juga tidak perlu istirahat dan tidur layaknya manusia, dan jika kita setuju bahwa Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu, alasan lainnya Tuhan tidak mungkin berdusta, yang berdusta itu bukan Tuhan, melainkan manusia. Dan ketika Tuhan tidak bisa berbuat adil, maka Dia bukan Tuhan.


Seperti bukti yang tercantum dalam Surat An Nisaa:40

"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar"

Dan ketika Tuhan lupa dan salah maka Dia bukan Tuhan, karena Tuhan tidak pernah lupa ataupun salah seperti tercantum dalam Surat Thaahaa:52

"Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa; "

Dalam Al Quran tak sekali pun dikatakan bahwa Tuhan melakukan kesalahan. Dan Allah adalah Tuhan yang tidak akan dan tidak pernah ingin menjadi manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar