Sabtu, 07 November 2015

Mengapa Islam mengizinkan POLIGAMI?




Mengapa semua pria Islam diperbolehkan Poligami? Mengapa Islam mengizinkan pria muslim menikahi lebih dari 1 wanita?

Al Quran adalah satu-satunya kitab suci di  muka bumi ini yang berkata “Nikahilah hanya satu”.
Anda boleh membaca Bible, Rama, Mahabrata, bahkan Wedha. Tidak ada satu ayat pun akan anda temukan yang mengatakan “nikahilah hanya satu”. Kecuali Al Quran.

Dalam Ramayana, kitab suci umat Hindu, Ayah Shri Rama mempunyai istri lebih dari 1.

Dalam Mahabrata disana disebutkan Shri Khrisna memiliki 16.108 istri.

Dalam perjanjian lama Alkitab / Bible, dikatakan Solomon A.S. memiliki 700 istri. Abraham mempunyai 3 istri. Berarti Perjanjian lama berkata bahwa pria boleh memiliki sebanyak mungkin istri jika anda mau.

Lantas, mengapa Muslim mengizinkan pria berpoligami dengan batas maksimal (4 istri) banyak di permasalahkan oleh pengkritik Islam? Sedang mereka memiliki Tuhan lebih dari 1 tidak pernah mereka permasalahkan.

Dalam Hinduisme, Kekristenan, dan Yudaisme, tidak pernah ada ayat larangan dalam kitab suci mereka yang berkata tentang hanya boleh memiliki 1 istri saja, bahkan dalam sejarah moyang mereka tertulis bahwa beristri sebanyak yang di mau adalah suatu hal yang lumrah.

Kapan ada aturan hanya boleh menikahi 1 istri saja dalam agama di luar Islam?

Yahudi pada masa Rabbi Bensheim Ben Yehuda barulah menetapkan hukum pernikahan yaitu pria Yahudi hanya boleh beristrikan 1 orang saja.

Di India pada tahun 1954 Pengadilan Tinggi juga yang menetapkan batasan dan berkata di bawah Undang-Undang Pernikahan Hindu, bahwa seorang Hindu hanya boleh menikahi satu wanita.

Begitu juga dalam Kristen, yang menetapkan Hukum Pernikahan agar tidak berpoligami dan hanya beristrikan 1 orang saja adalah hukum yang di buat Gereja.

Sebelumnya, tidak ada larangan bagi pria untuk menikahi wanita sebanyak yang mereka inginkan, karena dalam kitab suci mereka pun tidak tertulis larangan seperti itu. Kitab suci mereka tidak menetapkan batasan.

Mari kita analisis apa yang difirmankan dalam Surat Anisaa:3

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. 

Pernyataan “jika tidak dapat berlaku adil maka kawinilah seorang saja” hanya ada dalam Al Quran, dan tidak ada dalam Kitab suci lainnya.

Dari sini, kita akan anlisis mengapa Islam mengizinkan poligami (dengan syarat tertentu)?

Alasannya adalah, secara alami pria dan wanita terlahir dalam proporsi yang setara. Tetapi jika dilihat dalam ilmu kedokteran (kandungan) maka akan ditemu hasil ilmiah yang menyatakan bahwa bayi perempuan lebih kuat dari pada bayi laki-laki dalam melawan bakteri dan penyakit. Yang artinya akan lebih banyak kematian pada bayi pria dibandingkan dengan bayi perempuan. Karena alasan ini saja wanita sudah pasti lebih banyak populasinya di bandingkan pria.

Lalu seiring berlanjutnya hidup manusia, ada pula kematian yang disebabkan oleh perang, alkohol, kecanduan narkoba, kecelakaan, dan lain-lain. Dalam kasus ini, dipastikan lebih banyak Pria yang meninggal dibandingkan wanita.
Hasilnya adalah, bahwa di dunia ini populasi terbanyak adalah populasi wanita. Seperti halnya populasi wanita di China dan di India.

Di India dan China
Di India menurut laporan BBC, setiap harinya lebih dari 100.000 janin diaborsi setelah diketahui berjenis kelamin perempuan. Jumlah tersebut bila di kalikan  dengan angka 365 (1 tahun), maka akan di dapatkan hasil 1 juta janin di aborsi dalam kurun waktu 1 tahun di India.

Menurut laporan RS Pemerintah Taminaldu India bahwa dari 10 bayi perempuan yang dilahirkan hidup-hidup, 4 diantaranya dimatikan.
Andai saja praktek jahat aborsi ini di hentikan di India dan China, maka berapakah perbandingan populasi wanita dengan populasi pria? Bahkan pada kenyataannya, praktek aborsi tidak dihentikan pun, populasi wanita tetap paling banyak.

Zaman sekarang jika kita analisis:

AS memiliki 4,7 juta penduduk wanita lebih banyak dibandingkan penduduk pria.
Inggris memiliki 1,2 juta penduduk wanita lebih banyak dibandingkan penduduk pria.
Jerman memiliki 1,6 juta penduduk wanita lebih banyak dibandingkan penduduk pria.
Rusia memiliki 10,6 juta penduduk wanita lebih banyak dibandingkan dengan penduduk pria.
Dan hanya Tuhan yang tahu berapa banyak wanita melebihi pria di seluruh dunia ini.

Andai kata saya setuju dengan hukum bahwa pria hanya boleh menikahi satu wanita saja, lalu saya mengambil satu pemisalan bahwa adik perempuan saya tinggal dan hidup di Amerika. Dan ternyata pasar jodoh telah padat, setiap pria sudah memiliki satu istri saja.

Maka dengan begitu, adik saya akan termasuk ke dalam golongan 4,7 juta wanita yang tidak menemukan pasangan hidup.
Maka adik saya harus dihadapkan dengan pilihan, yakni menikahi pria yang sudah beristri atau menjadi properti publik saja.

Properti publik adalah sebuah sebutan dan kata-kata kasar?

Bagi saya sebutan itu adalah kata yang paling halus yang dapat saya gunakan.

Tolong perhatikan!

Di Amerika, statistik memberi tahu kita bahwa di zaman sekarang, secara rata-rata seorang pria mempunyai 8 pasangan sexual yang berbeda sebelum akhirnya dia memilih wanita untuk dinikahi.

Di Amerika memiliki kekasih gelap atau wanita simpanan hingga 5, 10, 20, 30 wanita juga tidak masalah.

Di Amerika ketika pria mempunyai wanita lain selain istrinya sendiri juga merupakan hal yang lazim.

Namun ketika wanita menjadi kekasih gelap ataupun wanita simpanan, berarti wanita itu tidak mendapatkan hak, kehormatannya direnggut, dan wanita tersebut artinya tidak diperlakukan adil dan baik.

Di dalam Islam ketika seorang wanita menjadi istri kedua, artinya dia mendapatkan kehormatan, dia juga mendapat hak, dan dia diperlakukan adil juga diperlakukan baik.

Wanita baik-baik manapun jika dihadapkan dengan pilihan, menjadi istri ke 2 atau menjadi properti publik, mereka pasti akan memilih pilihan pertama.
Jadi sebenarnya Islam memberi izin dan memberi kepercayaan kepada sebagian pria untuk memiliki istri lebih dari 1 wanita justru untuk menjaga kehormatan wanita.





Lalu bolehkah jika wanita memiliki suami lebih dari 1?

Pertama, jika ini terjadi maka masalah akan semakin besar. Seperti yang kita ketahui, bahwa ada lebih banyak wanita di dunia ini dibandingkan pria.

Ke dua, jika seorang pria yang menikahi lebih dari satu orang wanita, ketika anaknya lahir dapat dengan mudah mengidentifikasi siapa ayahnya dan siapa ibunya. Namun jika seorang wanita menikahi lebih dari satu pria, ketika anaknya lahir dan harus didaftarkan untuk sekolah, maka apa jawaban ketika ditanya “siapa ayah dari anak ini?”, mungkin jika tidak dengan perkiraan, anda harus menuliskan dua nama ayah atau lebih.

Bagaimana bila melakukan test DNA?

Test DNA adalah sebuah teknologi baru. Apakah test DNA sudah ada 50 tahun yang lalu? Jawabannya jelas, belum ada. Lagi pula test DNA adalah penemuan teknologi yang belum sempurna 100%. Bahkan bila penemuan ini sudah berjalan hingga 100%, perlu kita ketahui bersama bahwa test DNA tidak ada sebelumnya, sedangkan Islam sudah ada sejak sebelum Nabi adam, Al Quran sudah mengatur tentang wanita tidak boleh menikah lebih dari 1 wanita. Dan ini bukanlah satu-satunya alasan.

Di zaman sekarang, ilmu pengetahuan menyatakan bahwa pria lah yang mempunyai sifat lebih suka untuk berpoligami dibandingkan wanita. Ilmu pengetahuan memberi tahu juga bahwa pada saat periode menstruasi wanita mengalami beberapa perubahan psikologis. Jadi tidak mungkin bagi wanita untuk melakukan pekerjaan lebih dari satu istri (secara sexual). Tetapi seorang pria tidak mengalami perubahan ini, maka mungkin baginya untuk melakukan pekerjaan lebih dari satu suami (secara sexual).

Ada pun ilmu pengetahuan yang menyatakan bahwa jika seorang pria mempunyai lebih dari satu pasangan sexual (poligami), dan semuanya setia, maka tidak akan ada masalah.

Sedangkan jika wanita memiliki banyak pasangan sexual walaupun semuanya setia, maka tetap ada kemungkinan transfer penyakit yang akan muncul. Dan penyakit tersebut akan tertular kepada pasangan lain wanita tersebut.

Jadi secara medis pun tidak dapat diterima bagi seorang wanita untuk memiliki lebih dari satu orang suami. Namun sebaliknya, secara ilmiah dan medis, dapat di terima bagi pria untuk memiliki lebih dari seorang istri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar