Jumat, 06 November 2015

Apakah Al Quran adalah Karangan Nabi Muhammad SAW?



Ada berbagai tuduhan dari para Non-Muslim dan pengkritik Islam bahwa Rasulullah tidak mendapatkan wahyu Al Quran langsung dari Allah SWT. Disini akan saya jawab dan akan saya jelaskan bahwa tuduhan mereka sepenuhnya tidak benar.


1. Rasulullah belajar Al Quran dari seorang Pandai Besi Romawi

Mereka mengatakan bahwa Rasulullah belajar Al Quran dari seorang pandai besi Romawi yang hidup di pinggiran Kota Mekkah. Allah SWT menurunkan wahyu dalam surat An-Nahl (16) : 103
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang."


Bahkan dalam Al Quran Allah sudah lebih dulu tahu tentang tuduhan ini, disana diterangkan dengan sangat jelas. Jadi, seeorang pandai besi Romawi yang mereka tuduhkan itu sama sekali tidak bisa berbicara dalam bahasa Arab melainkan dia berbicara menggunakan bahasa Ajam. Dia orang asing.
Namun mereka berkata bahwa Rasulullah belajar darinya, sedangkan Al Quran merupakan kitab berbahasa Arab yang begitu murni dan tingkat tata bahasanya tinggi.
Ini sama saja seperti mengatakan ada orang China yang tidak tahu bahasa Inggris mengajarkan Shakespeare untuk menulis buku.

2. Nabi Muhammad mempelajari Al Quran dari Waraqah
Ada tuduhan lain yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mempelajari Al Quran dari Waraqah. Waraqah itu sendiri adalah Waraqah ibn Naufal kerabat dari istri Nabi Muhammad yang bernama Khadijah r.a.
Perlu anda semua ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Waraqah hanya sebanyak 2 kali sepanjang hidupnya.
Pertama, sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi, ketika Waraqah beribadah di Ka'bah dan mengecup kening Rasulullah.
Dan yang kedua, ketika wahyu pertama diturunkan, 3 tahun kemudian Waraqah meninggal, dan Al Quran terus-menerus diwahyukan oleh Allah SWT selama 20,5 tahun.
Jadi Rasulullah hanya bertemu 2 kali dengan Waraqah, bagaimana mungkin beliau mempelajari Al Quran dari Waraqah yang merupakan Kristen Arab?

3. Rasulullah mempelajari Al Quran dari orang Yahudi dan Kristen
Ada pula sebagian orang yang berkata bahwa Nabi Muhammad SAW mempelajari Al Quran dari orang Yahudi dan orang Kristen ketika beliau menghabiskan waktu bersama mereka.
Kita tahu bahwa Rasulullah berdakwah kepada Yahudi dan Kristen setelah pergi ke Madinah, yaitu 13 tahun setelah wahyuNya di mulai.
Jadi tentu Rasulullah tidak belajar dari mereka, dan ketika mereka berdiskusi dengan beliau, Rasulullah lah yang memberi info kepada mereka, bukan sebaliknya. Dan banyak dari orang yang berdiskusi dengan Nabi Muhammad SAW kemudian mereka masuk Islam.
Kala itu Rasulullah lah yang banyak membantu mereka, bukan mereka yang membantu Rasulullah.

4. Rasulullah mempelajari Al Quran dari orang di Luar Arab
Lebih jauh lagi mereka berkata bahwa Rasulullah mempelajari Al Quran dari orang di luar Arab. Dan kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW pergi ke luar Mekkah sebelum menjadi Nabi hanya sebanyak 3 kali saja.
Pertama, pada umur 6 tahun Beliau pergi ke Madinah, yang ke dua pada umur 9-11 tahun ketika beliau pergi dengan pamannya ke Suriah untuk berbisnis, dan ke tiga pada umur 25 tahun beliau pergi ke Suriah lagi ketika harus membawa karavan istrinya Khadizah r.a. Nabi Muhammad hanya pergi ke luar Kota Mekah sebanyak 3 kali. Jadi apakah kalian akan tetap berkata bahwa walaupun Rasulullah pergi hanya 3 kali beliau tetap menulis segala sesuatu tentang ayat-ayat Al Quran? Ini tidak masuk akal karena hanya dalam 3 kali kesempatan itu tidak mungkin bisa memenuhi syarat terciptanya Al Quran.

Lagi pula mustahil Rasulullah mempelajari Al Quran dari orang lain seperti tuduhan-tuduhan di atas. Beliau sangat sibuk. Rasulullah selalu dikelilingi banyak orang, beliau selalu tersibukkan oleh orang-orang yang menemuinya, sampai-sampai dalam Al Quran Allah SWT berfirman: "Berikanlah istirahat untuk Rasulullah."
Dan lagi, jika beliau betul-betul bertemu dengan orang-orang seperti yang dituduhkan, tentunya hal ini akan tercatat dalam sejarah. Dan musuh-musuh Rasulullah pun selalu mengawasi gerak-gerik beliau, termasuk bila mengadakan pertemuan secara sembunyi-sembunyi tetap akan ketahuan.

Dan kita perlu mengingat salah satu fakta sejarah mengenai Nabi Muhammad SAW yang merupakan seorang buta huruf, ini sudah cukup untuk membantah semua tuduhan tentang Nabi Muhammad menyalin Al Quran dari tempat lain.

Allah berfirman dalam Surat Ankabut (29) : 48
"Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)."

Itu artinya Tuhan dengan segala kebijaksanaanNya mengetahui bahwa orang-orang akan membuat tuduhan bahwa Al Quran ditulis sendiri oleh Rasulullah (bukan Firman Allah), sehingga Allah membuat Nabi Muhammad SAW menjadi seorang buta huruf, agar semua tuduhan mereka dapat terbantahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar