Mengapa semua pria Islam diperbolehkan Poligami?
Mengapa Islam mengizinkan pria muslim menikahi lebih dari 1 wanita?
Al Quran adalah satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang berkata “Nikahilah hanya
satu”.
Anda boleh membaca Bible, Rama, Mahabrata, bahkan
Wedha. Tidak ada satu ayat pun akan anda temukan yang mengatakan “nikahilah
hanya satu”. Kecuali Al Quran.
Dalam Ramayana, kitab suci umat Hindu, Ayah Shri Rama mempunyai istri lebih dari 1.
Dalam Mahabrata disana disebutkan Shri Khrisna memiliki 16.108 istri.
Dalam perjanjian lama Alkitab / Bible, dikatakan Solomon A.S. memiliki 700 istri. Abraham mempunyai 3 istri. Berarti
Perjanjian lama berkata bahwa pria boleh memiliki sebanyak mungkin istri jika
anda mau.
Lantas, mengapa Muslim mengizinkan pria berpoligami
dengan batas maksimal (4 istri) banyak di permasalahkan oleh pengkritik Islam?
Sedang mereka memiliki Tuhan lebih dari 1 tidak pernah mereka permasalahkan.
Dalam Hinduisme, Kekristenan, dan Yudaisme, tidak
pernah ada ayat larangan dalam kitab suci mereka yang berkata tentang hanya
boleh memiliki 1 istri saja, bahkan dalam sejarah moyang mereka tertulis bahwa
beristri sebanyak yang di mau adalah suatu hal yang lumrah.
Kapan
ada aturan hanya boleh menikahi 1 istri saja dalam agama di luar Islam?
Yahudi pada masa Rabbi
Bensheim Ben Yehuda barulah menetapkan hukum pernikahan yaitu pria Yahudi hanya
boleh beristrikan 1 orang saja.
Di India pada tahun
1954 Pengadilan Tinggi juga yang menetapkan batasan dan berkata di bawah
Undang-Undang Pernikahan Hindu, bahwa seorang Hindu hanya boleh menikahi satu
wanita.
Begitu juga dalam Kristen,
yang menetapkan Hukum Pernikahan agar tidak berpoligami dan hanya beristrikan 1
orang saja adalah hukum yang di buat Gereja.
Sebelumnya, tidak ada larangan bagi pria untuk menikahi
wanita sebanyak yang mereka inginkan, karena dalam kitab suci mereka pun tidak
tertulis larangan seperti itu. Kitab suci mereka tidak menetapkan batasan.
Mari kita analisis apa yang difirmankan dalam Surat Anisaa:3
“Dan jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua,
tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya. ”
Pernyataan “jika tidak dapat berlaku adil maka kawinilah
seorang saja” hanya ada dalam Al Quran, dan tidak ada dalam Kitab suci lainnya.
Dari
sini, kita akan anlisis mengapa Islam mengizinkan poligami (dengan syarat
tertentu)?
Alasannya adalah, secara alami pria dan wanita terlahir
dalam proporsi yang setara. Tetapi jika dilihat dalam ilmu kedokteran
(kandungan) maka akan ditemu hasil ilmiah yang menyatakan bahwa bayi perempuan
lebih kuat dari pada bayi laki-laki dalam melawan bakteri dan penyakit. Yang
artinya akan lebih banyak kematian pada bayi pria dibandingkan dengan bayi
perempuan. Karena alasan ini saja wanita sudah pasti lebih banyak populasinya
di bandingkan pria.
Lalu seiring berlanjutnya hidup manusia, ada pula
kematian yang disebabkan oleh perang, alkohol, kecanduan narkoba, kecelakaan,
dan lain-lain. Dalam kasus ini, dipastikan lebih banyak Pria yang meninggal
dibandingkan wanita.
Hasilnya adalah, bahwa di dunia ini populasi terbanyak
adalah populasi wanita. Seperti halnya populasi wanita di China dan di India.
Di
India dan China
Di India menurut laporan BBC, setiap harinya lebih dari
100.000 janin diaborsi setelah diketahui berjenis kelamin perempuan. Jumlah
tersebut bila di kalikan dengan angka
365 (1 tahun), maka akan di dapatkan hasil 1 juta janin di aborsi dalam kurun
waktu 1 tahun di India.
Menurut laporan RS Pemerintah Taminaldu India bahwa
dari 10 bayi perempuan yang dilahirkan hidup-hidup, 4 diantaranya dimatikan.
Andai saja praktek jahat aborsi ini di hentikan di
India dan China, maka berapakah perbandingan populasi wanita dengan populasi
pria? Bahkan pada kenyataannya, praktek aborsi tidak dihentikan pun, populasi
wanita tetap paling banyak.
Zaman sekarang jika kita analisis:
AS memiliki 4,7 juta penduduk wanita lebih banyak dibandingkan penduduk pria.
Inggris memiliki 1,2 juta penduduk wanita lebih banyak
dibandingkan penduduk pria.
Jerman memiliki 1,6 juta penduduk wanita lebih banyak
dibandingkan penduduk pria.
Rusia memiliki 10,6 juta penduduk wanita lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk pria.
Dan hanya Tuhan yang tahu berapa banyak wanita melebihi
pria di seluruh dunia ini.
Andai kata saya setuju dengan hukum bahwa pria hanya
boleh menikahi satu wanita saja, lalu saya mengambil satu pemisalan bahwa adik
perempuan saya tinggal dan hidup di Amerika. Dan ternyata pasar jodoh telah
padat, setiap pria sudah memiliki satu istri saja.
Maka dengan begitu, adik saya akan termasuk ke dalam
golongan 4,7 juta wanita yang tidak menemukan pasangan hidup.
Maka adik saya harus dihadapkan dengan pilihan, yakni
menikahi pria yang sudah beristri atau menjadi properti publik saja.
Properti
publik adalah sebuah sebutan dan kata-kata kasar?
Bagi saya sebutan itu adalah kata yang paling halus
yang dapat saya gunakan.
Tolong perhatikan!
Di Amerika, statistik memberi tahu kita bahwa di zaman
sekarang, secara rata-rata seorang pria mempunyai 8 pasangan sexual yang
berbeda sebelum akhirnya dia memilih wanita untuk dinikahi.
Di Amerika memiliki kekasih gelap atau wanita simpanan
hingga 5, 10, 20, 30 wanita juga tidak masalah.
Di Amerika ketika pria mempunyai wanita lain selain
istrinya sendiri juga merupakan hal yang lazim.
Namun ketika wanita menjadi kekasih gelap ataupun
wanita simpanan, berarti wanita itu tidak mendapatkan hak, kehormatannya
direnggut, dan wanita tersebut artinya tidak diperlakukan adil dan baik.
Di dalam Islam ketika seorang wanita menjadi istri
kedua, artinya dia mendapatkan kehormatan, dia juga mendapat hak, dan dia
diperlakukan adil juga diperlakukan baik.
Wanita baik-baik manapun jika dihadapkan dengan
pilihan, menjadi istri ke 2 atau menjadi properti publik, mereka pasti akan memilih
pilihan pertama.
Jadi sebenarnya Islam memberi izin dan memberi
kepercayaan kepada sebagian pria untuk memiliki istri lebih dari 1 wanita
justru untuk menjaga kehormatan wanita.
Lalu
bolehkah jika wanita memiliki suami lebih dari 1?
Pertama, jika ini terjadi maka masalah akan semakin
besar. Seperti yang kita ketahui, bahwa ada lebih banyak wanita di dunia ini
dibandingkan pria.
Ke dua, jika seorang pria yang menikahi lebih dari satu
orang wanita, ketika anaknya lahir dapat dengan mudah mengidentifikasi siapa
ayahnya dan siapa ibunya. Namun jika seorang wanita menikahi lebih dari satu
pria, ketika anaknya lahir dan harus didaftarkan untuk sekolah, maka apa
jawaban ketika ditanya “siapa ayah dari anak ini?”, mungkin jika tidak dengan perkiraan, anda harus menuliskan dua nama ayah atau lebih.
Bagaimana bila melakukan test DNA?
Test DNA adalah sebuah teknologi baru. Apakah test DNA
sudah ada 50 tahun yang lalu? Jawabannya jelas, belum ada. Lagi pula test DNA
adalah penemuan teknologi yang belum sempurna 100%. Bahkan bila penemuan ini
sudah berjalan hingga 100%, perlu kita ketahui bersama bahwa test DNA tidak ada
sebelumnya, sedangkan Islam sudah ada sejak sebelum Nabi adam, Al Quran sudah
mengatur tentang wanita tidak boleh menikah lebih dari 1 wanita. Dan ini
bukanlah satu-satunya alasan.
Di zaman sekarang, ilmu pengetahuan menyatakan bahwa
pria lah yang mempunyai sifat lebih suka untuk berpoligami dibandingkan wanita.
Ilmu pengetahuan memberi tahu juga bahwa pada saat periode menstruasi wanita
mengalami beberapa perubahan psikologis. Jadi tidak mungkin bagi wanita untuk
melakukan pekerjaan lebih dari satu istri (secara sexual). Tetapi seorang pria
tidak mengalami perubahan ini, maka mungkin baginya untuk melakukan pekerjaan
lebih dari satu suami (secara sexual).
Ada pun ilmu pengetahuan yang menyatakan bahwa jika
seorang pria mempunyai lebih dari satu pasangan sexual (poligami), dan semuanya
setia, maka tidak akan ada masalah.
Sedangkan jika wanita memiliki banyak pasangan sexual
walaupun semuanya setia, maka tetap ada kemungkinan transfer penyakit yang akan
muncul. Dan penyakit tersebut akan tertular kepada pasangan lain wanita
tersebut.
Jadi secara medis pun tidak dapat diterima bagi seorang
wanita untuk memiliki lebih dari satu orang suami. Namun sebaliknya, secara ilmiah
dan medis, dapat di terima bagi pria untuk memiliki lebih dari seorang istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar